Tuesday, February 4, 2014

Surat Cinta Pertama

   Tulisan ini kutujukan untuk orang-orang hebat yang meski tubuhnya tidak selalu ada disisiku, tapi doa dan dukungannya tetap membuatku merasa dicintai. Orang tuaku..
Tak perlu aku mengulas mengapa tak satupun dari kalian yang bisa hadir tiap saat aku butuh lengan dan bahu bahkan pelukan untuk membagi tiap tawa, keluh dan tangisku.
Aku hanya ingin menumpahkan rasa cintaku yang teramat berat meski dalam sebuah kalimat-kalimat yang terlintas di pikiranku.

   Untuk Mami.. Terimakasih telah menjadi wanita hebat yang walau diktator, keras dan dingin, kau berhasil menempaku menjadi gadis yang semakin kuat dan mandiri.
Apapun yang kau lakukan dan kau ucapkan selalu demi kebaikan anak-anakmu yang beranjak dewasa ini. Maafkan untuk tiap kekecewaanmu padaku dan tiap airmata yang kau keluarkan saat aku tak bisa menjadi seperti yang kau mau. Terimakasih untuk tiap butiran doa yang kau panjatkan dan tiap action nyata untuk melindungi anakmu.
Terimakasih selalu memberikan apa yang aku mau semaksimal yang kau mampu.
Ingatlah bahwa sungguh rasa cintaku akan selalu lebih besar dari tiap rasa kesal dan marahku atau alasan apapun yg membuat kita jauh.
   Oh iyaa.. Taukah kau aku begitu rindu saat dimana aku baru bisa tidur nyenyak hanya jika sudah mengelus-elus lenganmu yang chewy dan dingin saat masih kecil hihi..
Terimakasih mami selalu berusaha memberikan segala yg terbaik. Selalu memberikan apa yang aku mau semaksimal yang mami mampu. Stay young mami! ❤
   Untuk Papiku, pria pertama yang aku jatuh cintai..
Kadang aku tak paham apa yang kau bicarakan, tapi pada akhirnya selalu ada kalimat berisi nasihat emas yang membuatku merenung kemudian tersenyum simpul mengiyakannya. Kapanpun, dalam keadaan apapun dan lewat apapun, kau selalu bisa membuat aku betah dengan lelucon ringan yang tidak hanya membuatku tertawa tapi juga berfikir.
Mungkin itu sebabnya anak gadismu ini kini tumbuh menjadi gadis yang tertarik pada pria yang tak hanya memiliki jiwa yang humoris tapi juga cerdas :p
   Banyak hal hebat dalam dirimu yang semoga bisa kutemukan dalam diri imamku kelak *semua bilang Aamiin.. :3 * .
Terimakasih pula kau selalu menjadi orang pertama yang membelaku setengah mati ketika aku disakiti.
Oh iya.. Aku masih ingat saat aku masih TK dan suatu ketika mami jatuh sakit, papi lah yang menghandle semua pekerjaan rumah setelah pulang kerja. Atau bahkan saat mami sibuk dengan pekerjaannya sementara kau libur, kau begitu lempengnya mengepel dan menyuci baju yang menumpuk secara manual karena mesin cuci rusak, kemudian membuatkanku semangkuk mie rasa soto dan kita makan bersama.
Hmm.. lagi-lagi mungkin karena itulah, gadismu ini kini lebih jatuh hati pada pria sederhana yang pekerja keras ketimbang pada pria yang hanya mau enaknya saja :))
Dan ingatkah sebelum papi berangkat kerja? Papi mendudukanku di jok depan mobil lalu mengajaku berkeliling sebentar sampai sumringah dan setelah menurunkanku barulah papi pergi. Aku juga rindu masa itu ❤
   Begitu pula untuk Ibu dan Ayah.. Meskipun aku tak mengingat moment apa saja yang pernah kita lewati, terimakasih untuk cinta kalian. Mungkin sekarang aku tak bisa dengan mudah mengingat kalian, tapi kalian tetap orangtua yang aku cintai dan hormati :)

   Tulisan ini hanyalah sebagian kecil dari seluruh cerita yang tentu tak akan mampu aku ungkapkan dengan kata-kata.
Kalian berempat adalah orang pertama yang ada dalam daftar orang-orang yang akan dan harus aku bahagiakan..
Semoga kalian panjang umur agar sempat aku bahagiakan dan terus mampu mendoakan kesuksesan anak-anak kalian dunia akhirat, begitupun sebaliknya. Aamiin..
Meskipun tidak sehangat dan sesempurna keluarga lain diluar sana, Semoga surat cinta ini akan menjadi pengingat betapa kalian segalanya untukku dan beruntungnya aku memiliki kalian.
Aku sayang kalian selamanyaaah..! :* ❤❤❤❤

No comments:

Post a Comment