Wednesday, July 31, 2013

When Reality Burns Your Dream

Pagi yang cerah, tapi selalu sama saja.
Ketika kau berusaha menikmati hidupmu, menikmati istirahat sejenak dari semua bebanmu, melupakan segala pengorbananmu dari kecil yang semakin hari nampak tak berarti.
Lalu beberapa orang datang berlalu lalang. membuyarkan mimpi indahmu, memaksamu untuk menempuh sakit yang tak seharusnya kau rasakan ketika anak lain hidup begitu bahagia dan dicintai. Tapi hal sebaliknya datang padamu.
Saat kecil kau tak pernah pedulikan itu, tapi saat mulai beranjak dewasa kau mulai dapat membuka mata. Kau mulai tau bahwa hidup tak seramah yang kau pikir dulu.
Lalu kau mulai membenci orang lain, membenci hidupmu,takdirmu, dan berujung pada Tuhanmu.

Dimatamu kini, semua orang tak lebih dari manusia-manusia berhati palsu yang penuh belas kasihan dengan ribuan arti yang menikam dari belakang, membunuhmu secara perlahan.
Membuatmu berpikir ribuan kali ketika ingin menjatuhkan air matamu dihadapan orang lain. Karna kau tau, diluar sana ada banyak orang yang menanti untuk menertawakanmu menangis.
Sehingga lubuk hatimu menyimpan kesesakan yang luar biasa,dipenuhi dendam dan amarah yang terus menyerang otakmu untuk menyerah di tangan manusia egois.
Tapi apa?? Kau bahkan  tak berusaha untuk melukai seperti yang mereka lakukan padamu.
Kau berusaha tetap menghargai,bahkan mencintai mereka.
Menyebut nama mereka dalam doa,menghentikan hatimu yang mulai mendikte dan menyalahkan Tuhan.
Kau tetap mencoba bangkit, tidak terlihat lemah, selalu penuh ceria bahkan saat kau kehilangan arah,karna kau kehilangan rasa percaya terhadap orang lain.
Dalam gelapnya sepi, kau menangis terisak. Menyesali bahwa orang-orang yang paling kau cintailah yang membakar semua mimpimu.
Tak ada yang lebih sakit dari itu...

Kekhawatiranmu pada hidup semakin membesar. Sampai kau terlalu takut menyaksikan kebahagiaan orang lain yang melintas dimatamu. Karna kau sedang terluka dalam..semakin dalam.. dan tak tau sampai kapan.
Kau menunggu seseorang datang menarikmu,memelukmu,menghapus air matamu,dan menghilangkan rasa takutmu menghadapi hidup yang badainya tak pernah reda dan semakin menghanyutkanmu.
Hingga kelak kau bisa menikmati hidupmu tanpa perlu sembari menutup mata. hidup dengan kebahagiaan yang nyata tak hanya angan belaka.
Menyambut pagi dengan ceria, Menikmati senja tanpa air mata..
Semoga...